Langsung ke konten utama

𝐒𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫 𝐁𝐮𝐝𝐚𝐲𝐚 𝐖𝐨𝐧𝐭𝐨𝐧𝐠 𝐀𝐥𝐨, 𝐂𝐮𝐧𝐜𝐚 𝐖𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠.

 

D'Louisblog.com - Destinasi wisata alam Cunca Wulang di Warsawe, Kecamatan Mbeliling menawarkan atraksi petualang dihutan primer. Vegetasi tropis yang tumbuh subur menghiasi jalur treking. Burung - burung endemik Flores pun mudah dijumpai sepanjang jalur setapak menuju air terjun yang berbentuk seperti bulan itu.


Selama ini, keterlibatan masyarakat Warsawe dalam menyediakan jasa kepada tamu yang mengunjungi tempat wisata mereka hanya menawarkan kelapa muda, kopi dan jasa porter saja. Wisatawan yang datang pun mendapatkan pengalaman wisata rasa dari produk asli masyarakat setempat.

 

Bulan Agustus tahun lalu, salah satu warga Warsawe yang sebelumnya bekerja sebagai pemandu wisata di Labuan Bajo bernama Kasmir, membangun sebuah komunitas sanggar budaya yang dinamakan Wontong Alo. Wontong Alo diambil dari nama lokasi Beo Warsawe yang dahulunya dihuni oleh sarang burung gosong berjumlah delapan sarang. Sarang - sarang ini sekarang masih ada dan membekas berupa gundukan tanah disamping Sekang Gendang (rumah adat) Warsawe.

 

Sanggar ini adalah wujud kesadaran masyarakat Warsawe akan potensi budaya Kempo - Manggarai yang telah diwariskan oleh pendahulunya untuk dijadikan sebagai pertunjukan seni kepada wisatawan yang ingin menyaksikan atraksi wisata dikampung mereka. Seni yang dipertontonkan pun variatif, mulai dari seni tari yang dimainkan oleh para gadis muda bersama beberapa ibu - ibu, juga olah vokal yang dilakukan oleh bapak - bapak yang dahulunya adalah pemain band tahun 70-an dan seni musik tradisional.

 

Atraksi wisata alam Cunca Wulang di Warsawe, kini tidak hanya menawarkan atraksi air terjun, hutan primer dan burung - burung saja. Namun, atraksi wisata budaya yang kaya akan filosofi kehidupan masyarakat Manggarai pun bisa dinikmati oleh wisatawan dari berbagai negara. Kemasan paket atraksi budaya Sanggar Wontong Alo terdiri dari Curu Meka One Pa'ang. Proses penjemputan tamu di halaman kampung, nyanyian sambil menari, menghantarkan tamu kedalam rumah untuk selanjutnya di Re'is, acara penyambutan dengan penuh kehangatan kepada tamu yang berkunjung. Dalam sesi seremoni ini, tamu akan disajikan masakan lokal seperti Ubi kayu Kukus dan Kopi tumbuk.
Tamu selanjutnya dihantar ke pelataran hijau Sekang Gendang (Rumah adat) Warsawe untuk mengikuti atraksi tari tradisional ; Tetek Alu, Sanda dan Nyanyian. Instrumental yang digunakan seperti gong, gendang, juk (gitar) kecrek terbuat dari buah labu kering bersuara sangat merdu dan unik.

 

Kesadaran masyarakat Warsawe akan potensi budaya yang mereka miliki diimbangi oleh semangat mereka dalam penampilan mereka saat pertunjukan. Dibawah panduan kepala adat (Tu'a Golo) Warsawe Sanggar Wontong Alo mendapatkan apresiasi dari saya bersama tim yang mengunjunginya beberapa waktu lalu.

 

Sebagai pegiat pariwisata, saya mengapresiasi atas inovasi dari sanggar Wontong Alo yang telah menghidupkan kembali adat dan budaya kempo yang kini dipenghujung kepunahan. Semoga, kita semua bisa mendorong pertumbuhan dari sanggar budaya ini dengan cara kita masing-masing untuk dipromosikan kepada wisatawan yang bertandang ke Manggarai Barat di waktu mendatang.

 

Salam Pariwisata
Salam Lestari

 

#Sanggarbudayawontongalo #Cuncawulang #Warsawe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Plagiat Nama, Mengeliminasi Autentisitas Lokalitas Pariwisata Mabar. (Catatan kritik lahirnya nama Teletubbies pada sebuah bukit di Kampung Lemes, Desa Macang Tanggar, yang sedang viral saat ini).

Plagiat Nama, Mengeliminasi Autentisitas Lokalitas Pariwisata Mabar.  (Catatan kritik lahirnya nama Teletubbies pada sebuah bukit di Kampung Lemes, Desa Macang Tanggar, yang sedang viral saat ini). Oleh : Aloysius Suhartim Karya. Memandu Wisatawan Nusantara (Jakarta) di Bukit Cinta Teletubbies adalah kata 'Nama' yang sedang viral saat ini dibeberapa kanal media sosial, khususnya Facebook. Berbagai catatan apresiatif berseliweran di media sosial. Masyarakat Mabar sangat bangga, bahwa ternyata di wilayah terbarat pulau Flores, tersemai begitu banyak potensi alam yang dapat dijadikan daya tarik wisata. Salah satunya adalah Bukit Teletubbies. Bukit Teletubbies, begitulah orang - orang menamai sebuah bukit dengan hamparan tanah lapang yang diselimuti oleh rerumputan hijau dan ditumbuhi beberapa pohon, diantaranya pohon Lontar (Borrassus flabellifer Linn) dan pohon Bidara (Ziziphus mauritina). Letaknya yang dekat dengan daerah pesisir, memperkuat posisi dari lokasi wisa

Virus Korona, Bencana Menjadi Anugerah

Labuan Bajo, D'Louis Blog  - Dunia saat ini masih berkabung, setiap Negara selalu memperbaharui jumlah warga negaranya yang terpapar Virus Korona, Corona Virus Disease 2019, Covid-19 yang bermula dari Wuhan, Cina tahun 2019 yang lalu. tak terlepas Indonesia, dilansir dari media Kompas.com hari ini, Selasa (28/4/2020) melalui juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan " pasien korona bertambah 415 orang " pasien yang positif berjumlah 9.115 orang sejak pasien pertama diumumkan pada maret 2020.  Setiap orang saat ini selalu memantau grafik  suspect  pasien korona yang positif yang diumumkan oleh pemerintah dengan penuh harapan grafik virus korona ini lekas menurun.  insan berakal budi tak berdaya, sejenis makhluk tak berkasat mata dengan leluasa memorak - porandakan kehidupan umat manusia di Bumi. hati terkikis, teriris melihat situasi yang tak terkendali ini, ekonomi memburuk, relasi sosial dibantai, regulasi yang diteta

Korona Mengalahkan Kemegahan Perkotaan

Labuan Bajo, D'Louis Blog - Selama beberapa pekan terakhir, jagat raya Nusantara diramaikan oleh mobilisasi orang - orang yang melakukan perjalanan dari Kota ke kampung halaman masing - masing. Ada yang menggunakan moda transportasi laut, sebagian darat dan tidak banyak yang pulang kampung via udara. Mereka yang tinggal di kota besar maupun kecil seantero Nusantara memutuskan untuk pulang kampung setelah Virus SARS-Cov-2 atau lebih kita kenal Korona menghantam daerah perkotaan sebagai tempat  berpopulasi padat dan  pusat industri. Berbagai kisah telah dialami oleh mereka yang pulang kampung, pengalaman manis dan pahit menjadi bumbu adonan kisah Korona selama proses perjalanan ke kampung, yah... itu-lah dinamika hidup yang akan menjadi cerita indah kepada anak cucu kelak kita tua nanti. 😊 Secara geografis kampung halaman (perkampung) sebagian besar terisolasi oleh pegunungan, lembah, hutan, sungai, gambut, padang dan sebagainya, aksesibilitas jalan raya, listrik,