Langsung ke konten utama

Prestasi Gadis Cilik, Kompetisi Menyanyikan Lagu Nasional 'Ibu Kita Kartini'

Putri sulung Chaca Karya diumumkan disekolah-nya TK. Santa Angela Labuan Bajo.  Ia mendominasi dalam kompetisi menyanyikan lagu Nasional 'Ibu Kita Kartini'.

Istri Tuti Jonsa pagi ini, mengabarkan saya, dengan penuh sukacita atas kabar gembira dari pihak sekolah TK. Santa Angela, Labuan Bajo. Beberapa foto dari Nona Chaca, dikirimkan olehnya via WhatsApp. Mata saya berkaca - kaca, aku terharu bahagia melihat putri ku 'Chaca' menggenggam erat piagam penghargaannya yang bergengsi itu.

Jantungku berdegup kencang riang, aku ingin sekali memeluk putri ku sayang, Momang Chaca. Kebanggaan ku sebagai seorang ayah atas prestasi intelektualnya yang luarbiasa itu membuat aku sedikit frustasi karena saat ini, aku berada cukup jauh dari rumah. 

Dibalik pretasi yang hari ini menjadi peristiwa yang sangat berkesan dihati kami sekeluarga. Ada upaya yang progresif dari seorang Ibu 'Mama Chaca' dalam membimbing, mengajar dan memandu enu sayang, Chaca Karya selama penghafalan lirik lagu, pelatihan, penyesuaian lirik dan instrumen musik 'rada karoke'. Seorang mama, ia sangat serius meriasi nona Chaca. Mencarikan kostum budaya yang tepat sebagai representasi perempuan Nusantara, kebaya berwarna kuning yang 'Glowing' sangat cocok dengan warna kulit, bentuk wajah sebagai gadis Nusantara yang cantik nan manis.

Saya juga mengamati, kegigihan gadis cilik ini dalam merajut mimpinya meraih kemenangan dalam kompetisi, latihan yang salah dan diulang kembali berkali - kali, ia tidak lelah dan tidak menyerah hingga ia benar - benar siap bertarung. Tugas saya saat itu, merekam video saat enu momang, Chaca Karya menyanyikan lagu Nasional 'Ibu Kita Kartini'

Selamat atas prestasi anak sayang Chaca dalam meraih juara 1, kompetisi menyanyikan lagu Nasional 'Ibu Kita Kartini' Jadilah Kartini untuk keluarga Cangkang - Terang dan Longkong Sano Nggoang, jadilah Kartini untuk sekolah TK. Santa Angela, Labuan Bajo dan jadilah Kartini untuk Indonesia. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Plagiat Nama, Mengeliminasi Autentisitas Lokalitas Pariwisata Mabar. (Catatan kritik lahirnya nama Teletubbies pada sebuah bukit di Kampung Lemes, Desa Macang Tanggar, yang sedang viral saat ini).

Plagiat Nama, Mengeliminasi Autentisitas Lokalitas Pariwisata Mabar.  (Catatan kritik lahirnya nama Teletubbies pada sebuah bukit di Kampung Lemes, Desa Macang Tanggar, yang sedang viral saat ini). Oleh : Aloysius Suhartim Karya. Memandu Wisatawan Nusantara (Jakarta) di Bukit Cinta Teletubbies adalah kata 'Nama' yang sedang viral saat ini dibeberapa kanal media sosial, khususnya Facebook. Berbagai catatan apresiatif berseliweran di media sosial. Masyarakat Mabar sangat bangga, bahwa ternyata di wilayah terbarat pulau Flores, tersemai begitu banyak potensi alam yang dapat dijadikan daya tarik wisata. Salah satunya adalah Bukit Teletubbies. Bukit Teletubbies, begitulah orang - orang menamai sebuah bukit dengan hamparan tanah lapang yang diselimuti oleh rerumputan hijau dan ditumbuhi beberapa pohon, diantaranya pohon Lontar (Borrassus flabellifer Linn) dan pohon Bidara (Ziziphus mauritina). Letaknya yang dekat dengan daerah pesisir, memperkuat posisi dari lokasi wisa

Virus Korona, Bencana Menjadi Anugerah

Labuan Bajo, D'Louis Blog  - Dunia saat ini masih berkabung, setiap Negara selalu memperbaharui jumlah warga negaranya yang terpapar Virus Korona, Corona Virus Disease 2019, Covid-19 yang bermula dari Wuhan, Cina tahun 2019 yang lalu. tak terlepas Indonesia, dilansir dari media Kompas.com hari ini, Selasa (28/4/2020) melalui juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan " pasien korona bertambah 415 orang " pasien yang positif berjumlah 9.115 orang sejak pasien pertama diumumkan pada maret 2020.  Setiap orang saat ini selalu memantau grafik  suspect  pasien korona yang positif yang diumumkan oleh pemerintah dengan penuh harapan grafik virus korona ini lekas menurun.  insan berakal budi tak berdaya, sejenis makhluk tak berkasat mata dengan leluasa memorak - porandakan kehidupan umat manusia di Bumi. hati terkikis, teriris melihat situasi yang tak terkendali ini, ekonomi memburuk, relasi sosial dibantai, regulasi yang diteta

Korona Mengalahkan Kemegahan Perkotaan

Labuan Bajo, D'Louis Blog - Selama beberapa pekan terakhir, jagat raya Nusantara diramaikan oleh mobilisasi orang - orang yang melakukan perjalanan dari Kota ke kampung halaman masing - masing. Ada yang menggunakan moda transportasi laut, sebagian darat dan tidak banyak yang pulang kampung via udara. Mereka yang tinggal di kota besar maupun kecil seantero Nusantara memutuskan untuk pulang kampung setelah Virus SARS-Cov-2 atau lebih kita kenal Korona menghantam daerah perkotaan sebagai tempat  berpopulasi padat dan  pusat industri. Berbagai kisah telah dialami oleh mereka yang pulang kampung, pengalaman manis dan pahit menjadi bumbu adonan kisah Korona selama proses perjalanan ke kampung, yah... itu-lah dinamika hidup yang akan menjadi cerita indah kepada anak cucu kelak kita tua nanti. 😊 Secara geografis kampung halaman (perkampung) sebagian besar terisolasi oleh pegunungan, lembah, hutan, sungai, gambut, padang dan sebagainya, aksesibilitas jalan raya, listrik,