Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Pemda Mabar Sangat Lamban Dalam Menangani Penyebaran Covid-19, Masyarakat Intensif Berjibaku Melawan Covid-19.

Labuan Bajo, D'Louis Blog - Virus SARS Cov-2 atau lebih dikenal Covid-19 adalah Jenis virus baru yang menyerang system pernapasan manusia (Pneumonia). Penderita umumnya mengalami gangguan saluran pernapasan berat hingga menyebabkan kematian. Di Indonesia kasus korona tercatat 14.749 kasus. Berdasarkan data yang masuk ke team gugus penanganan Covid-19 Indonesia,   Achmad Yurianto mengatakan “Kasus yang kita dapatkan konfirmasi Covid-19 naik 484 orang” (Sumber berita Kompas.com 12 Mei 2020). Jumlah kasus baru tersebut kini secara akumulatif naik drastis, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020. Labuan Bajo sebagai kota yang dijuluki Eropanya pulau Flores tak luput dari amukan virus itu. Sebagai sinyalir bahwa ia ada di tana Mabar, virus korona menyerang dua orang warga Manggarai Barat, dimana sebelumnya mereka mengikuti acara keagamaan di Gowa, Selawesi Selatan. Hal itu terkonfirmasi dari hasil tes swab oleh team medis pada laboratorium khusus di ibu kota Neg

Kompleksitas Virus Korona, Pewarta Berita sebagai Terorist ?

Kompleksitas Virus Korona, Pewarta Berita sebagai Terorist ? Oleh : Aloysius Suhartim Karya (Louis) Labuan Bajo, D'Louis Blog - Prahara pandemi ini berakibat ‘paranoid akut’ bagi warga masyarakat yang tinggal di kampung, hal ini terjadi dari akumulasi berita dibeberapa Media Sosial seperti ( Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp dan lainnya ) dan juga beberapa berita ‘miring’ pada Media Massa tentang virus Korona.  Seperti yang kita ketahui, bahwa warga masyarakat yang tinggalnya dikampung, sebagian dari mereka melek digitalisasi, tentu mereka memiliki akun pada platform media sosial sehingga memudahkan mereka berselancar pada dunia maya dan mendapatkan informasi variatif mengenai korona. Sebagiannya juga tidak tahu menahu tentang bermedia sosial. Pada umumnya mereka apatis dengan peradaban masyarakat disekitar lingkungannya. Misalnya dalam komunikasi verbal banyak anak mudah bahkan diantaranya orang tua ‘dewasa’ menggunakan bahasa ‘Vikinisasi’ hal ini dianggap ‘ g

Menapaki 'Jalan Terjal Politik' (Memperjuangkan Perubahan Status Persawahan Terang, dari Tadah Hujan ke Irigasi)

Oleh : Silvester Joni Hamparan sawah terang, Lokasi Tureng Tulisan ini sebenarnya hanya sebuah 'alat pancing' untuk menghidupkan dinamika diskusi di sebuah grup WA, "Generasi Milenial Terang". Penulis merasa tergerak untuk menyodorkan sebuah tema diskusi berbasis permasalahan riil dan aktual di dataran Terang. Salah satunya adalah soal kenyataan sawah Terang yang masih berkategori sawah 'tadah hujan'. Bentangan areal persawahan nan luas menjadi semacam trademark dari sebuah topografi yang disebut Terang. Menyebut nama (Terang) itu, yang terlintas pertama dalam benak adalah ribuan hektar hamparan persawahan dari muara Kampung Terang sampai ujung Kampung Wate. Sayangnya, hingga detik ini, aset pertanian paling potensial di dataran Terang itu, masih berstatus sawah tadah hujan (Tadahan). Mayoritas warga mesti 'menerima nasib' sebagai petani yang terpaksa menerapkan pola pertanian 'tadah hujan' dari tahun ke tahun. Metode pertanian yang be

Virus Korona sang Pemburu Manusia